Senin, 03 November 2014

definisi kelompok 5

Tugas Kelompok 5 :
KEKHALIFAHAN USMANIYAH 1517-1922 M

Angka
Nama
Foto
Definisi
1
Selim I
Yavuz Sultan I. Selim Han.jpg
Selim I (lahir 1465- 22 September 1520) juga dikenal sebagai "Si Murung" atau "Si Pemberani ", Yavuz dalam dalam bahasa Turki, ia adalah khalifah Turki Usmani dari 1512 hingga 1520.
Salim I dilahirkan di Amasya tahun 1465. Ayahnya adalah Sultan Bayazid II (1481-1512). Ibunya bernama Ayşe Hatun dari Dulkadir. Pada tanggal 25 April 1512, Sultan Bayezid II menyerahkan kekuasaan padanya yang didukung oleh militer yang melihat bahwa dia adalah orang yang ideal untuk membangkitkan gerakan ekspansi wilayah. Bayazid II sendiri, tak lama kemudian meninggal dunia.
Sejak awal pemerintahannya, Sultan Salim cenderung menyingkirkan lawan-lawan politiknya walaupun berasal dari saudara-saudaranya atau anak-anak mereka. Meski keras hati, namun dia masih senang berteman dengan orang-orang alim dan sangat menyukai sastra Persia dan Sejarah. Di jamannya, Ia menghentikan gerakan Jihad ke Eropa, dan mengalih-kannya ke Timur, untuk menyelamatkan wilayah-wilayah suci umat Islam dari rongrongan Portugis dan Spanyol dan juga membendung arus penyebaran aliran Syiah di Anatolia dan Irak yang disponsori oleh Dinasti Safawiyah dari Persia.
Oleh karena itu ia menyerang Kerajaan Safawiyah dan berhasil menduduki Tabriz, Mesopotamia, dan sebagian wilayah Armenia(1515). Setelah itu Ia menyerang dan menghancurkan Kesultanan Mamluk dalam Pertempuran Marj Dabiq dan al-Raydaniyya, yang menyebabkan menyatunya Suria, Palestina, dan Mesir. kedalam wilayah Kesultanan Usmaniyah. Otomatis kota suci Mekkah dan Madinah masuk kedalam kekuasaannya. Ia lalu mengangkat dirinya sebagai Khadim ul Haremeyn, "Pelayan dari Kedua Kota Suci".
Setelah Salim menjadi penguasa kota-kota suci Islam dan merebut Mesir, maka Khalifah Al-Mutawakkil III dari Kairo dibawa ke Konstantinopel. Di sini Khalifah secara resmi menyerahkan kepada Salim gelar Khalifah serta lambang-lambangnya, yaitu pedang dan jubah nabi.
Selama pemerintahannya, Salim memperluas wilayah Usmaniyah dari 2,5 juta km2 menjadi 6,5 juta km2. Ia membuat penuh perbendaharaan kerajaan, menguncinya dengan meterainya sendiri dan mengumumkan bahwa, "Barangsiapa membuat penuh perbendaharaan ini melebihi isinya sekarang, ia dapat menggunakan meterainya untuk mengunci perbendaharaan.” Perbendaharaan ini dikunci dengan meterainya hingga runtuhnya Khilafah Turki Utsmani 400 kemudian.
Setelah kembali dari perangnya di Mesir. Ia mendapat surat dari penduduk Afrika Utara untuk meminta perlindungannya dalam menghadapi pelaut-pelaut Spanyol dan Portugis yang mengacau di Laut Tengah. Oleh karena itu ia menyiapkan ekspedisi untuk memerangi Rhodes  dan di sana ia meninggal pada 9 Syawal 926 H / 22 Septembar 1520 karena sirpence, infeksi kulit. Sebagian sejarahwan percaya bahwa ia diracuni oleh dokter yang merawat infeksinya.
Selim juga seorang penyair dan ia menulis dengan menggunakan nama julukannya, mahlas Selimi Dalam salah satu puisinya, ia menulis: "Sebuah permadani cukup besar untuk diduduki oleh dua orang sufi,  tetapi dunia tidak cukup besar untuk dua orang raja.”
2
Suleiman I
EmperorSuleiman.jpg
Suleiman I (Ottoman Turki: سليمان اول) adalah kesepuluh dan terpanjang memerintah Sultan Kekaisaran Ottoman, dari 1520 sampai kematiannya pada tahun 1566. Ia dikenal di Barat sebagai Suleiman dan di Timur, sebagai Pemberi Hukum (Turki: Kanuni; Arab:القانونى, al-Qanuni), untuk rekonstruksi lengkap tentang sistem hukum Ottoman. Suleiman menjadi raja terkemuka abad ke-16 Eropa, memimpin puncak militer Kekaisaran Ottoman, kekuasaan politik dan ekonomi. Suleiman secara pribadi memimpin tentara Ottoman menaklukkan benteng Kristen Belgrade, Rhodes, dan sebagian besar Hongaria sebelum penaklukan diperiksa di Pengepungan Wina tahun 1529. Ia menganeksasi sebagian besar Timur Tengah dalam konflik dengan Safawi dan sebagian besar wilayah Utara Afrika sejauh barat Aljazair. Di bawah pemerintahannya, armada Ottoman mendominasi laut dari Mediterania ke Laut Merah dan Teluk Persia.
Di kemudi sebuah kerajaan berkembang, Suleiman pribadi melembagakan perubahan legislatif yang berhubungan dengan masyarakat, pendidikan, perpajakan, dan hukum pidana. Hukum kanonik nya (atau Kanuns) tetap berupa kekaisaran selama berabad-abad setelah kematiannya. Tidak hanya itu Suleiman seorang penyair terkemuka dan tukang emas di kanan sendiri; ia juga menjadi pelindung besar kebudayaan, mengawasi zaman keemasan seni, pengembangan sastra dan arsitektur Kekaisaran Ottoman. Dia berbicara enam bahasa: Ottoman Turki, Arab, Serbia, Chagatai (dialek bahasa Turki dan berhubungan dengan Uighur), Persia dan Urdu.
Dalam istirahat dengan tradisi Ottoman, Suleiman menikahi seorang gadis harem, Roxelana, yang menjadi Hurrem Sultan; intrik sebagai ratu di pengadilan dan kekuasaan atas Sultan membuatnya cukup terkenal. Anak mereka, Selim II, berhasil Suleiman setelah kematiannya pada tahun 1566 setelah 46 tahun berkuasa.
3
Selim II
Selim II.jpg
Selim II , bahasa Turki Ottoman (Selim -i-sani'), bahasa Turki (II Selim)  (28 Mei 1924-12 Desember 1957) adalah sultan Turki Ottoman dari 1566  hingga kematiannya. Ia adalah putra Suleiman yang Agung  1520–1566) dan isteri kesayangannya Roxelana (juga Hurrem atau Anastasia Lisovska).
Setelah naik tahta sesudah intrik istana dan pertentangan saudara, Selim II menjadi sultan pertama yang sama sekali tidak tertarik dengan militer dan mencoba meninggalkan kekuasaan ke tangan para menterinya. Wazir Agungnya Mehmed Sokollu seorang muallaf Serbia  dari daerah yang kini bernama Bosnia dan Herzagovina, mengendalikan sebagian besar urusan negeri, dan 2 tahun setelah naik tahtanya Selim ia berhasil mengadakan perjanjian (17 Februari 1568) dengan kaisar Romawi Suci Habsburg Maximilan II (1564–76) di Istambul  di mana sang Kaisar bersedia membayar "hadiah" tahunan 30.000 Dukat di mana sang Kaisar bersedia membayar "hadiah" tahunan 30.000 Moldavia dan Walachia.
Pada bulan September 1567 Sultan Selim II mengeluarkan perintah untuk melakukan ekspedisi militer besar-besaran di Aceh. setelah adanya petisi dari Sultan Aceh kepada Suleiman II yang telah meninggal setahun sebelumnya. Petisi tersebut meminta bantuan kepada Turki untuk menyelamatkan kaum Muslimin yang terus dibantai Portugis karena meningkatnya aktivitas militer Portugis yang menimbulkan masalah besar terhadap para pedagang Muslim dan jamaah haji dalam perjalanan ke Makkah. Pasukan tersebut dipimpin oleh laksamana Kordoglu Hizir Reis dan Suez bersama dengan sejumlah ahli senapan api, tentara, dan artileri. Pasukan ini diperintahkan berada di Aceh selama diperlukan, namun dalam perjalanannya armada besar ini hanya sebagian (500 orang, termasuk para ahli senjata api, penembak, dan ahli-ahli teknik) yang sampai ke Aceh karena dialihkan untuk memadamkan pemberontakan di Yaman yang berakhir tahun 1571. dengan bantuan ini, Aceh menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1568.
terhadap Rusia,Selim kurang beruntung, dan pertempuran pertama antara Turki Usmani dengan saingannya dari utara itu menandai tibanya bencana. Sebuah rencana diuraikan di Istambul untuk menghubungkan Volga dan Don dengan terusan, dan pada musim panas 1569 sepasukan besar Yunisari dan kavaleri dikirim untuk mengepung Astrakhan dan memulai kerja terusan, sementara itu sebuah pasukan Turki mengepung Azov. Namun serangan mendadak ari garnisun Astrakhan memukul mundur para pengepung itu; pasukan penolong Rusia sebanyak 15.000 menyerang dan menceraiberaikan para pekerja dan angkatan Tatar dikirim untuk melindungi mereka; dan akhirnya, pasukan Turki dibinasakan oleh badai. Pada awal1570 DuBes Ivan IV dari Rusia menandatangani perjanjian di Istambul yang memperbaiki hubungan baik antara Sultan dan Tsar.
Selim meninggal setelah sakit akibat tergelincir di lantai ruang mandi yang belum selesai.
4
Murad III
Sultan Murad III.jpeg
Murad III, (Ottoman Turki ; Murad-i-salis, bahasa Turki III murad) (4 Juli 1546- 15 Januari 1595) adalah sultan Turki Usmani dari 1574 hingga kematiannya.
Murad III adalah putera sulung sultan Selim II (1566–74) dan valid sultan Nur-Banu lahir Cecilia Venier-Baffo) dan menggantikan ayahandanya pada 1574.
Murad naik tahta setelah ayahnya wafat. Otoritasnya dipengaruhi oleh kalangan harem, terutama ibunya dan kemudian istri tercintanya Safiye Sultan. Sedangkan pemerintahan Usmaniyah dikendalikan oleh wazirnya yang jenius Mehmed Sokollu yang memerintah sejak masa Salim II hingga terbu-nuhnya pada Oktober 1579.
Dia memberikan pensiunan tentara sebanyak 110.000 uang mas lira. Kebija-kannya ini mampu membendung gejolak yang sering terjadi apabila uang itu terlam-bat dibagikan. Ia juga memerintahkan pelarangan miras. Namun hal ini ditentang pasukan Jenisari sehingga memaksa agar larangan tersebut dicabut. Ini adalah awal kemunduran Usmaniyah karena Sultan tidak mampu memberlakukan Syariat Islam dan terjadinya penyimpangan pada rakyatnya.
Di awal pemerintahannya (1574), Raja Polska, Henry De Palo melarikan diri ke Perancis. Maka Sultan mengarahkan tokoh-tokoh Polska agar memilih Raja dari Transylvania, sehingga Polska berada dibawah pemerintahan Usmani pada tahun 1575. Dan hal ini diakui Austria pada tahun 1576. Ketika pasukan Tartar pada tahun 1576 menyerang Polska, Sultan Usmaniyah menyatakan perlindungannya. Sultan juga memperbaharui hak-hak Perancis dan Hungaria. Duta perancis mendapatkan posisi yang penting. Banyak Dubes menemui sultan untuk melakukan kesepakatan bisnis yang kelak menjadi sarana ampuh pihak asing melakukan intervensi atas masalah dalam negeri. Tahun 1577 akibat krisis pada di Persia karena wafatnya Shah Tahmasab, Pemerintah Usmaniyah mengirimkan ekspedisi ke Kaukasia dan berhasil menaklukkan Taples dan Karjistan. Setelah itu tahun 1585 memasuki Kota Tabriz. Lalu menguasai Azerbaijan, Georgia, Syairawan dan Luzastan. Tatkala Syah Abbas men-jadi penguasa Persia, ia berusaha melakukan negoisisasi damai dengan Usmaniyah. Dalam perjanjian itu, ia akan menyerahkan semua wilayah yang kini berada ditangan Usmaniyah menjadi wilayah kekuasaan mereka. Ia juga berjanji tidak akan mencela Abu bakar, Umar dan Usman diwilayah yang menjadi kekuasaannya.
Sementara itu pasukan Jenisari melakukan pembangkangan setelah pepe-rangan terhenti sehingga ketika Sultan Murad menugasi mereka memerangi Hu-ngaria, mereka kalah di depan pasukan Austria yang membantu Hungaria. Mereka mampu menduduki beberapa benteng yang setelah itu berhasil direbut kembali Sinan Pasya. Namun penguasa Valechie, Baghdan dan Transylvania memberontak dan bergabung dengan Austria. Usaha Sinan Pasya pada tahun 1594 untuk menaklukannya gagal dan harus kehilangan beberapa kota. Sementara Migrasi orang Yahudi yang dipimpin oleh Abraham dan keluarganya yang bermukim di Thur terpaksa diusir keluar karena mereka bersikap kasar terhadap pendeta Dirsan Caterin dan juga bersikap kejam yang menyebabkan orang-orang kristen mengadu kepada Sultan. Tercatat Ratu Elizabeth I dari Inggris dan Sultan Murad III saling berkirim surat dan utusan. Dalam satu korespodensi, Murad tertarik dengan gagasan bahwa Islam dan Protestan memiliki "jauh lebih banyak kesamaan daripada dengan Gereja Katolik Roma, karena keduanya menolak penyembahan berhala", dan ini dijadikan alasan persekutuan antara Inggris dan Kesultanan Usmaniyah. Oleh karena itu Inggris mengekspor timah dan peluru meriam dan amunisi untuk Kesultanan Usmaniyah, dan Elizabeth serius membahas operasi militer bersama dengan Murad III selama pecahnya perang dengan Spanyol pada 1585, ketika Francis Walsingham melobi sultan agar melibatkan militer Utsmani untuk melawan Spanyol sebagai musuh bersama.
Sultan Murad wafat pada tanggal 16 Januari 1595.
5
Mehmed III
Sultan Mehmet III of the Ottoman Empire.jpg
Mehmed III adalah khalifah Turki Usmani dari 1959 hingga kematiannya.
Mehmed III terkenal di sejarah Ottoman, karena memerintahkan pencekikan 16 saudaranya saat naik tahta. Mehmed III adalah penguasa pemalas, meninggalkan pemerintahkan ke tangan ibundanya Safiye Sultan, valide sultan Peristiwa utama masa pemerintahannya adalah Perang Austria Ottomant di Hungaria 1596-1605.Pasukan Mehmed III menaklukkan Erlau (1596) dan mengalahkan angkatan Habsburg dan Transylvania pada Pertampuran Mezokeresztes.
Masa pemerintahan Mehmed III tak menyaksikan kemunduran utama Kekholifahan Turki Utsmani


Angka
Nama
Foto
Definisi
6
Ahmed I
Sultan I. Ahmet.jpg
Ahmed I adalah khalifah Turki Usmani dari 1603 hingga kematiannya.
Ahmed I menggantikan ayahandanya Mehmed III ((1595–1603) pada 1603 dan menjadi sultan pertama Ottoman yang naik tahta sebelum dewasa. Ia penyayang dan peramah, yang ditunjukkannya dengan menolak menghukum mati saudaranya Mustafa (kemudian Mustafa I) , yang akhirnya menggantikannya pada 1617. Ia dikenal karena kecakapannya main anggar, balap kuda, dan kefasihan dalam sejumlah bahasa.
Di bagian awal masa pemerintahannya Ahmed I terlihat tegas dan giat, yang diingkari oleh kelakuannya yang kemudian. Perang yang menyertai kenaikannya di Hongaria dan di Persia. berakhir tak menguntungkan untuk kesultanan itu, dan gengsinya mencapai tanda dalam perjanjian Zsitvatorok  ditandangani pada 1606  di mana upeti tahunan yang dibayar oleh Austria, dihapuskan. Georgia dan Azerbajian diserahkan ke Persia.
Ahmed I berhenti bersenang-senang selama akhir masa pemerintahannya, yang berakhir pada 1617,  dan demoralisasi dan korupsi menjadi umum di seluruh layanan umum seperti indisipliner di tingkat pasukan. Konon pemakaian tembakau telah diperkenalkan di negara itu selama masa pemerintahannya. Ahmed I mangkat akibat tifus pada 1617.
Kini Ahmed I terutama diingat untuk pembangunan Masjid Sultan Ahmed, (juga dikenal sebagai Masjid Biru), salah satu karya besar arsitektur Islam. Daerah di Istambul sekeliling mesjid itu kini disebut Sultanahmet. Ia dimakamkan di sebuah masoleum di kanan luar dinding mesjid terkenal itu.
7
Mustafa I
 I Mustafa.jpg
Mustafa I adalah sultan Turki Usmani dari 1617 hingga 1618, dari 1622 sampai 1623.
Saudara Ahmed I (1603–17), Mustafa I dilaporkan menderita retardasi mental atau setidaknya mengidap penyakit saraf dan tak pernah lebih dari seprangkat klik pengadilan di Istana Topkapi. Semasa pemerintahan saudaranya, ia dikurung di ruangannya dalam penjara sesungguhnya selaam 14 tahun.
Pada 1618 ia dijatuhkan untuk kepentingan keponakannya Osman II (1618–22), namun setelah pembunuhan Osman II pada 1622 ia naik tahta kembali dan menjabatnya hingga dijatuhkan dan dipenjara oleh saudara Osman II, Murad IV (1623–40). Mustafa I meninggal 16 tahun kemudian.
8
Osman II
 II Osman.jpg
Osman II (disebut juga Genc Osman artinya Osman Muda, bahasa Turki) adalah sultan Turki Usmani dari tahun 1618 hingga kematiannya pada 20 Mei 1622.
Osman II adalah putra Sultan Ahmed I (1603–17) dan permaisurinya sultan Mahfiruze yang berdarah Yunani.  Di usia muda, ibundanya memperhatikan pendidikannya, sebagai akibatnya Osman II menjadi penyair terkenal dan menguasai banyak bahasa, termasuk bahasa Arab, Persia, Yunani, Latin, dan Italia.  Ia naik tahta pada usia 14 sebagai akibat kudeta terhadap pamannya Mustafa I (1617–1618, 1622–1623). Walaupun muda, Osman II sefera mencoba menampakkan diri sebagai penguasa, dan setelah mengamankan perbatasan timur khilafah dengan menandatangani perjanjian damai dengan Safavid.  secara pribadi ia memimpin serangan atas Polandia selama peperangan Jago-jago Moldova.  Dipaksa menandatangani perjanjian damain dengan Polandia setelah pertempuran Chotim (cochim) (yang nyatanya, pengepungan Chotim yang dipertahankan oleh Jan Chodkiewicz  antara September-Oktober 1621,  Osman II kembali ke Istanbul dengan rasa malu, menyalahkan pasukan Yeniceri dan ketidakcukupan para negarawannya atas penghinaannya.
Barangkali sultan pertama yang mengenali Yenisari sebagai lembaga yang lebih banyak membahayakan, Osman II menutup toko kopi mereka (tempat bertemu untuk merencanakan konspirasi terhadap pemerintahan) dan mulai merencanakan pasukan etnis turki yang baru dan setia. terdiri atas orang Anatolia, Suriah, dan Mesir beserta orang Tarkmen. Hal ini menyebabkan pemberontakan Yenisari yang mencoba memenjarakan sultan yang masih muda itu. Saat seorang algojo dikirim untuk mencekiknya, Osman II menolak menyerah dan mulai bergulat dengan lelaki itu dan bisa diatasi saat ia dihantam di punggung dengan kapak oleh salah satu tahanan. Setelah itu ia dicekik. Kemungkinan lain, pelancong Turki Evliya Seleby  mencatat bahwa setelah putting up a desperate struggle, Osman II dihukum mati dengan tali atas perintah Wazir Agung  Kara Davut Pasha setelah dibuat tidak berdaya oleh prajurit kavaleri dengan 'mengompres zakarnya'.
Osman II adalah sultan yang amat progresif, namun kurangnya calon profesional dan berkemauan keras menyebabkan reformasi yang dilaksanakannya menyebabkan kejatuhannya. Sebagai penguasa ia cerdik dan energik. Tak seperti kebanyakan pendahulunya ia tampil lebih baik. Kekurangan terburuknya sebagai politikus kemungkinan ia terlalu banyak mencoba terlalu awal.
9
 Mustafa I
 I Mustafa.jpg
Mustafa I adalah sultan Turki Usmani dari 1617 hingga 1618, dari 1622 sampai 1623.
Saudara Ahmed I (1603–17), Mustafa I dilaporkan menderita retardasi mental atau setidaknya mengidap penyakit saraf dan tak pernah lebih dari seprangkat klik pengadilan di Istana Topkapi. Semasa pemerintahan saudaranya, ia dikurung di ruangannya dalam penjara sesungguhnya selaam 14 tahun.
Pada 1618 ia dijatuhkan untuk kepentingan keponakannya Osman II (1618–22), namun setelah pembunuhan Osman II pada 1622 ia naik tahta kembali dan menjabatnya hingga dijatuhkan dan dipenjara oleh saudara Osman II, Murad IV (1623–40). Mustafa I meninggal 16 tahun kemudian.

Angka
Nama
Foto
Definisi
10

 IV. Murat.jpg
 Murad Oglu amed atauMurad VI adalah sultan Turki Usmani antara 10 September 1623- 9 Februari 1640 terkenal karena perbaikan otoritas negara dan kebrutalan metodenya. Ia adalah anak dari Sultan Ahmed I dan Sultan Kosyem yang berdarah Yunani.
Naik tahta melalui sebuah konspirasi pada tanggal 10 September 1623, ia menggantikan pamandanya Mustafa I pada usia 11. Di masa yang panjang Murad IV berada dalam kendali kerabat-kerabatnya, dan selama tahun-tahun pertama pemerintahannya sebagai sultan, ibundanya (Valide Sultane), Kösem, memegang kekuasaan. Negaranya jatuh dalam keadaan anarki, serangan Safavid terhadap khilafah yang begitu cepat, pergolakan di Turki Utara dan serbuan Yeniceri ke istana pada tahun 1631 yang membunuh wazir agung. Murad IV takut akan nasib kakandanya Osman II memutuskan untuk menuntut kekuasaanya. Ia mengeluarkan perintah untuk membunuh saudaranya Beyazid pada tahun 1635,  diikuti oleh eksekusi terhadap 2 saudaranya setahun kemudian.
Ia mencoba memberantas korupsi yang telah berkembang semasa pemerintahan sultan terdahulu. Terhadap hal ini ia mengubah sejumlah kebijakan, seperti membatasi pengeluaran tak berguna. Ia juga melarang alkohol, kopi dan tembakau.  Ia memerintahkan hukuman mati bagi mereka yang melanggar aturan ini. Ia akan meronda di jalanan dan kedai seluruh Istanbul  dengan berpakaian seperti rakyat biasa di malam hari, menyaksikan penegakan hukum ini. Jika saat meronda di dalam ia menyaksikan prajurit merokoq atau mabuk-mabukan, ia akan membunuhnya di tempat. Konon, ia sendiri seorang peminum alkohol, walaupun ia melarangnya.
Secara militer, pemerintahan Murad IV terkenal akan perang terhadap Persia  di mana pasukan Turki menaklukkan Ajerbajian dan Tazir Bagdad takluk pada tahun 1638, setelah mengepungnya. Perjanjian perdamaian ditandatangani pada tahun 1639(perjanjian Kasr-i Shirin) sebelum kematiannya.
Murad IV sendiri memerintahkan serbuan terhadap Mesopotamia dan terbukti menjadi panglima tertinggi handal. Selama gerakannya ke sana, ia meredam semua pemberontakan di Anatoli.  Sebagai akibatnya, banyak nama tempat sekitar yang dinamai menurut namanya.
Ia mangkat pada usia 27 tahun akibat sirosis hepatis pada tahun 1640. Sebelum mangkat, ia memerintahkan hukuman mati terhadao adindanya Ibrahim, yang berarti akan memangkas garis keturunan Turki Usmani (Ibrahim sendiri adalah satu-satunya lelaki di keluarga kesultanan bila Murad IV meninggal), namun perintah itu tidak dilaksanakan.
11
Ibrahim I
 Ibrahim Deli.jpg
Ibrahim I( 5 November 1615-Istanbul 12/18 Agustus 1648) adalah sultan turki Usmani dari 1640  hingga 1648. Secara tidak resmi ia sering disebut sebagai Ibrahim yang Gila (bahasa Turki: Deli Ibrahim) karena keadaan jiwanya.
Salah satu Sultan Ottoman yang terkenal, ia dibebaskan dari Kafes dan menggantikan kakandanya Murad IV  (1623–40) pada tahun 1640, meskipun bertentangan dengan harapan Murad IV, yang telah memerintahkannya dibunuh. (Murad IV sendiri menggantikan kakandanya Osman II pada tahun 1622.  Mewarisi semua kekejaman namun tidak kemampuan kakandanya, Ibrahim membawa negaranya hampir jatuh di jangka waktu yang singkat — barangkali sama dengan kekuasaan Phocas (1602–1610) dari Kerajaan Bizantium. Mungkin karena menderita kelabilan mental, ia disebut-sebut menderita nurastheria dan juga tertekan  setelah kematian saudaranya. Pemerintahannya terjadi karena ibundanya yang berdarah Yunani. Sultan Kosem  yang tak lama dicegah mengendalikan negara seperti harapannya.
Ia dikenal tergoda dengan wanita gemuk menitahkan orang-orangnya menemukan wanita paling gemuk. Seorang calon dibawa dari Georgia atau Armenia  dan Ibrahim begitu senang dengannya sehingga ia memberinya dana pemerintah dan (kemungkinan) jabatan gubernur. Ia terlihat memberi makan ikan yang hidup di kolam istana dengan koin sehingga ia sering dijuluki Gila.
Awalnya Ibrahim meninggalkan politik, namun akhirnya ia mengadakan peningkatan dan hukuman mati sejumlah wazir,  perang dengan Venessia dikumabdangkan, dan meski La Serenissima turun, kapal-kapal Venessia  menang perang sepanjang Aegea merebut Tanedos(1646) pintu gerbang Laut Dardanella.  Pemerintahan Ibrahim berkembang lebih pesat dari yang diperkirakan. Akhirnya, ia dijatuhkan di sebuah kudeta yang dipimpio oleh Muffi Agung  Ada cerita meragukan bahwa Mufti Agung berbuat demikian karena keputusan Ibrahim menenggelamkan 280 orang-orang harem.
12
Mehmed IV
 IV Mehmet.jpg
Mehmed IV juga dikenal sebagai Mohammed IV(lahir 2 Januari 1642, mangkat 1693) adalah sultan Turki Ottoman dari 1648 hingga 1687.  Ia adalah putra Sultan Ibrahim I,  dan permaisurinya Turhan Hadice.
13
Suleiman II
 II Suleyman.jpg
 Suleiman II adalah sultan Turki Usmani dari 1620-1666. adinda Mehmed IV (1648–87), Suleiman II menghabiskan sebagian besar hidupnya di kafes(sangkar), sejenis tahanan mewah buat pangeran di Istana Topkapi (dirancang untuk memastikan takkan ada pemberontakan).
Saat didekati naik tahta setelah terdepaknya kakandanya pada 1687, Suleiman II mengira bahwa delegasi itu akan datang membunuhnya dan satu-satunya cara memengaruhi adalah ia bisa digoda keluar istananya untuk bersiap dianugerahi pedang khalifah secara seremonial.
Sulit mengendalikan diri, Suleiman II membuat pilihan cerdas dengan mengangkat Ahmed Faizil Kopruluu sebagai raja Muda.  Di bawah kepemimpinan Köprülü,Turki menghambat gerak maju Austria dan Serbia  dan membasmi pemberontakan di Bulgaria.  Selama gerakan mengambil kembali Hongaria timur,  Köprülü dikalahkan dan syahid di tangan Ludwig Wilhem dari  Baden dalam Zslankamen pada 1690. Suleiman II sendiri mangkat setahun kemudian.
,

Angka
Nama
Foto
Definisi
14
Ahmed II
 Ahmed II by John Young.jpg
Ahmed II adalah sultan Turki Usmani dari tahun 1691 sampai 1695. ia adalah putra dari Sultan Ibrahim I (1640–1648) dan menggantikan saudaranya Suleiman II (1687–1691) pada 1691.
Tindakan Ahmed II yang banyak diingat adalah pengangkatan Mustafa Kopruu sebagai raja Muda.  Hanya beberapa minggu setelah kenaikannya Kesultanan Ottoman mendapat kekalahan besar dalam pertempuran Slankamen dari Austria dibawah Ludwig Wilhem dari Baden dan di pukul ke Hongaria.  Selama 4 tahun masa pemerintahannya bencana demi bencana terus melanda negerinya, dan pada 1695 Ahmed II meninggal, lelah akibat penyakit dan kedukaan.
15
Mustafa II
 II Mustafa.jpg
Mustafa II (lahir 6 Februari 1664- meniggal 28 Desember 1703 pada umur 39 tahun) , ia adalah sultan Turki Usmani dari 1695 hingga 1703. Ia adalah putra sultan Mehmed IV (1648–8167) dan turun tahta demi kepentingan saudaranya Ahmed III (1703–30) pada 1703.
Di akhir kekuasaannya, Mustafa II mencoba memperbaiki kekuasaan, yang hanya menjadi jabatan simbolis sejak pertengahan 1600-an, saat Mehmed IV memberikan kekuasaannya pada Raja Muda. Strategi Mustafa II adalah menciptakan dasar alternatif baginya membuat kedudukan timar. Anggota kevaleri kesultanan Ottoman setia padanya. Namun, timar-timar itu, pada titik ini bertambah menjadi bagian usang mesin militer Turki Utsmani.
Strategi itu (disebut "kejadian Edirne" oleh sejarawan) gagal, dan Mustafa II didepak pada tahun yang sama, 1703.
16
Ahmed III
 Levni 002.jpeg
Ahmed III (30 Desember 1673- 1 Juli 1736) adalah sultan turki usmani dan putra dari siltan Mehmed IV. Ia naik tahta berkar Bab-i Ali pada tahun 1703.  setelah mundurnya saudaranya Mustafa II.
Ahmed membangun hubungan baik dengan Inggris, mengingat ancaman Rusia. Negaranya memberikan perlindungan pada Raja Karl dari Swedia yang kalah perang dalam Pertempuran Poltava pada tahun 1709. pada zaman Tsar Potry Agung.  Karena harapannya untuk berperang mewanan Rusia, sultan ini mengumumkan perang  terhadap saingannya di utara, di bawah pimpinan Wajir Agung Baltajir Mahommed Pasa pasukan Turki berhasil memaksa Rusia bertekuk lutut di sungai Prut tahun 1711.
Perang itu diakhiri dengan perjanjian yang menuntut pengembalian Azov kepada Turki, penghancuran sejumlah benteng yang dibangun untuk Rusia, sedangkan Tsar berjanji untuk berhenti ikut campur dalam urusan Persemakmuran Polandia-Lituania. Harapan Sultan untuk berjalan menerobos Moskkow  hampir saja berhasil kalau saja tidak ada serangan Safavid ke negaranya.
Pemerintahan Ahmed III, yang berlangsung selama 27 tahun, meski ditandai dengan bencana Perang Turki Besar,  tidak berhasil karena daerah Balkan hilang ke tangan Monarki Habsburg.  Di masanya, keuangan Turki berjalan baik, diperoleh tanpa pajak berlebihan maupun PungLi. Di masa pemerintahannya pula, terjadi perubahan penting di kepangeranan Donau.
17
Mahmud I
 Mahmud1.jpg
Mahmud I adalah sultan kesultanan usmania dari 1730 hingga 1754. ia adalah putra dari sultan Mustafa II(1695–1703) dan kakanda dari Osman III (1754–57).
Mahmud I diakui sebagai sultan oleh pemberontak begitupun pejabat pengadilan namun beberapa minggu setelah penobatannya negara berada di tangan pemberontak. Ketua mereka, Patronal Halil berpacu dengan sultan baru ke Masjid Eyub di mana upacara Mahmud I yang segera mulai dengan pedang Othman dilaksanakan; banyak perwira kepala yang didepak dan pengganti mereka yang diangkat atas perintah pemberontak yang pemberani yang telah bertugas di tingkat Yenisari  dan yang muncul sebelum sultan bertelanjang kaki dan di seragam lamanya sebagai prajurit biasa. Seorang jagal Yunani yang bernama Yanaki telah menghargai Patrona dan meminjaminya uang selama 3 hari kekacauan. Patrona menunjukkan terima kasihnya dengan memaksa Divan mengangkat Yanaki sebagai Hospodar Moldova. Keangkaraan kepala pemberontak membuatnya tak lama didukung. Khan Krimea, yang diancam mundur, berada di Istambul dan dengan asistennya Wazir Agung, Mufti dan Aga Yenisari  berhasil membebaskan pemerintahan dari perbudakan. Patrona dibunuh dalam kehadiran sultan setelah sebuah Divan yang ia meminta perang mesti dideklarasikan terhadap Rusia. Istri Yunaninya, Yanaki, dan 7.000 orang yang mendukungnya juga dihukum mati. Kecemburuan yang dirasakan perwira Yenisari terhadap Patrona, dan kesiapan mereka untuk membantu pengancurannya, banyak membantu pengerahan tenaga pendukung Mahmud I dalam mengakhiri pemerintahan pemberontak setelah berlangsung hampir 2 bulan.
Masa-masa akhir pemerintahan Mahmud I didominasi perang dengan Persia dan Rusia. Mahmud I mempercayakan pemerintahan kepada wazirnya dan menghabiskan sebagian besar waktunya menyusun puisi.
Angka
Nama
Foto
Definisi
18
Osman III
 Osman III.jpg
Osman III adlah sultan Turki Usmani dari 1754 hingga 1757. Adinda dari Mahmud I (1730–54) dan putra Mustafa II  1695–1703), Osman III sebenarnya pangeran tiada arti. Masa jabatannya yang pendek dicatat sebagai masa di mana intoleransi di antara nonmuslim (Orang kristen dan yahudi)  diminta mengenakan pakaian atau lencana khusus) bertambah dan kebakaran di Istanbul.
Osman III menghabiskan sebagian besar hidupnya di tahanan, dan saat menjadi Sultan ia menunjukkan keanehan tingkah laku. Tak seperti sultan sebelumnya, ia benci musik, dan mengusir semua musikus keluar istana. Juga tinggal di “kafes”, istana tahanan di “harem” yang berisi para budak rumah tangga wanita ia tak menyukai persahabatan dengan wanita, sehingga ia mengenakan sepatu besi agar tak melalui jalanan dengan wanita manapun. Dengan mengenakan sepatu itu mereka akan mendengarnya mendekat lalu menjauh.
19
Mustafa III
 Mustafa3.jpg
Mustafa III (lahir 28 Januari 1717- meninggal 21 Januari 1774) adalah sultan kesultanan Usmaniyah .Mustafa memiliki 2 putera yang bernama selim dan Mohammed, ia juga memiliki  5 orang putri. Mustafa III adalah seorang penguasa yang bersemangat dan cerdik, Mustafa III mencoba memodernkan pasukan dan mesin dalam negeri untuk membawa negerinya sama dengan Kuasa Eropa. Ia melindungi layanan jenderal asing untuk mengawali reformasi infantri dan artileri. Sultan juga memerintahkan pendirian Akademi Matematika, Navigasi, dan Sains.
Sayangnya negara Ottoman telah menurun begitu jauh. Sadar akan lemahnya militer negerinya, Mustafa III menghindari perang dan tak sanggup mencegah aneksasi Krimea oleh Katarina II dari Rusia. (1762–96). Namun, aksi ini, bersama dengan agresi Rusia lebih lanjut di Polandia,  memaksa Mustafa III menyatakan perang di St.Petasburg segera sebelum kematiannya.
Dalam serangkaian korespondensi antara pemikir Prancis terkemuka Voltaire dan Katarina yang Agung. Mustafa III selalu menjadi bahan ejekan, dan Voltaire menyebutnya "gemuk dan bodoh"
20
Abdul Hamid I
Abdulhamid I.jpg 
Abd-ul-Hamid I (20 Maret 1725 - 7 April 1789) adalah Sultan Turki Usmani dari 1774 sampai kematiannya.
Abd-ul-Hamid I adalah seorang penguasa yang lemah. Perang diumumkan terhadap Kekaisaran Rusia,  dan kurang dari setahun ia naik tahta, pasukannya kalah dalam Pertempuran Kozlusa yamg membuat Turki Usmani  terpaksa menandatangani Perjanjian Kucuk Kainarca pada tanggal 21 Juli 1774.  Meskipun banyak kelemahan, ia dipandang sebagai sultan paling berhasil di negaranya karena ia membentuk pasukan pemadam kebakaran, menjalankan kebijakan reformasi, perbaikan militer, naiknya standar pendidikan, dll.
Abd-ul-Hamid I kemudian berhasil meredam sejumlah pemberontakan di sejumlah provinsi, namun ia kehilangan Krimeria setelah perang melawan Rusia, 2 tahun sebelum kematiannya.
21
Selim III
 Konstantin Kapidagli 002.jpg
Selim III (lahir di Istanbul 24 Desember 1761 – meninggal di Istanbul,28 Juli 1808 pada umur 46 tahun) adalah Sultan Turki Usmani, ananda dari Mustafa III  dan menggantikan pamandanya Abdul Hamid I.  Ia memerintah antara 7 April 1789 hingga 28 Mei 1807. sebagai seorang pecinta musik  Sultan Selim III juga seorang komponis dan pemain sandiwara yang bagus.
Pasukan Yenisari menggulingkan Sultan Selim III dan ia digantikan oleh keponakannya Mustafa IV. Selim III sendiri meninggal akibat dibunuh.










Angka
Nama
Foto
Definisi
22
Mustafa IV
 IV. Mustafa.jpg
Mustafa IV (lahir di Istanbul 8 September 1779- meninggal di Istanbul 5 November 1808 pada umur 29 tahun) adalah sultan Turki Usmani dari tahun 1807 sampai 1808. ia adalah putra dari Abdul Hamid I(1774–89). Selama masa pemerintahan Selim III (1789–1807), Mustafa dianggap menguntungkan oleh Sultan.
Namun, saat pemberontakan Yenisari merebak pada masa Selim III, Mustafa membangkang terhadap Sultan dan mendukung Yenisari  yang menjatuhkan Sultan tua, dan membuat Mustafa IV sebagai penguasa baru. Namun, simpati buat Selim III terus berlangsung, dan pada 1808 sebuah pasukan di bawah Mustafa Bayrakdar berangkar ke Istanbul  untuk mengembalikan Selim III ke tahta. Sebagai tanggapannya, Mustafa IV memerintahkan eksekusi Selim III sebagaimana saudaranya yang lain Mahmud.  Ini akan membuat Mustafa IV anggota pria satu-satunya yang tersisa di garis warisan dan, ia berharap, kemudian memadamkan pemberontakan dengan menyingkirkan calon resmi tahta lainnya. Selim III dibunuh, namun Mustafa IV dijatuhkan lagi dan digantikan oleh Mahmud II (1808–39), yang telah menghindari eksekusi dengan bersembunyi. Mustafa IV gagal mematahkan blokade Rusia atas Dardanella dan kemudian dihukum mati pada tahun itu.
23
Mahmud II
 Athanasios Karantz(ou)las - Sultan Mahmud II - Google Art Project.jpg
Mahmud II adalah sultan Turki Usmani dari 1808 hingga 1839. Ia adalah Khalifah yang mendorong Dunia Islam meniru Barat.Di Bawah kepemimpinannya sebagai Daulah Islamiyah Ustmaniyah (Benteng umat Islam) Turki Utsmani sangat maju pesat dan Negara Maju.
24
Abdul Mejid I
 Sultan Abdülmecid - Google Art Project.jpg
Abdul Mejid I (ejaan lain 'Abd ül-MecidAbdülmecit dan Abd-ul-Mejid) (23 April 1823- 25 Juni 1861) adalah sultanTurki Usmani dan menggantikan ayahnya Mahmud II pada 2 Juli 1839. Masa pemerintahannya ditandai dengan bangkitnya nasionalisme  di negara itu dan menempa persekutuan dengan kekuatan utama Eropa.
Abd-ul-Majid I, adalah ayah dari 4 orang sultan (Murad V, Abdul Hamid II, Mehmed V Resat dan Mehmed VI ahdeddin (sultan ke-2 sebelum pembubaran Turki Usmani). Ia menitahkan pemugaran terhadap Hagia Shopia,  yang diawasi oleh arsiitek Swiss Gaspar Fossati.
25
Abdul Azis
 Sultan Abdulaziz of the Ottoman Empire.jpg
Abdul Azis adalah khalifah Turki Usmani yang memerintah antara 1861 sampai 1876. lahir tahun 1830. menduduki tahta dari 1861 dan di copot dari jabatannya pada tahun 1876., dan 4 hari setelah pencopotannya meninggal. Banyak sejarawan yakin bahwa ia mati syahid setelah anggota Turki Muda mengatur persekongkolan untuk membunuhnya dan mengumumkan kematiannya.
Ia mempersiapkan armada laut Utsmani yang menggentarkan dengan menjadikannya armada nomor 3 di dunia saat itu, dan meningkatkan kekuatan darat sampai 700.000 pasukan dengan persenjataan terbaru. Ia membangun sekian sekolah penting, seperti sekolah pertambangan dan pertanahan serta sekolah tinggi militer. Ia pernah berkunjung ke Mesir, Perancis, Inggris, Prusia, Austria, dan Hongaria. Ia pergi ke Eropa untuk memengaruhi Perancis membela khilafah Turki Utsmani, bukannya Rusia, di samping menggalang kelompok Eropa untuk menghadapi kekuatan Rusia.
Di zamannya al-Ahkamul 'Adhiyah terbit di bawah pengawasan Ahmad Jawdat Pasha, serta Terusan Suez dibuka.

Angka
Nama
Foto
Definisi
26
Murad V
 Sultan Murad V of the Ottoman Empire.jpg
Murad V adalah khalifah usmaniah  yang memerintah pada tahun 1876. Lahir pada tahun 1840, dan menjadi sultan di umur 36 tahun.  Ia memerintah hanya 39 hari dan meninggal di tahun 1904. Ia amat menyukai dan mencintai musik serta menguasai bahasa Prancis. Ia berhubungan erat dengan anggota turki  muda dan menololngnya, materil maupun moril. Ia masuk Freemasonry waktu di London. dan mencapai kekuasaan kesultanan setelah Sultan Abdul Aziz  digulingkan Turki Muda yang dipimpin Midhat Pasha  Ia menderita penyakit gila dan muncullah pemberontakan untuk menggulingkannya, dan menggantikannya dengan Abdul Hamid II. Sebagian pemberontak kemudian memberontak lagi untuk mengangkat Murad V, namun dikalahkan lagi.
27
Abdul Hamid II
 Sultan Abdul Hamid II of the Ottoman Empire.jpg
Sultan Abd-ul-Hamid II (21 September 1841-10 Februari 1918) ialah sultan (khalifah) yang ke-27 yang memerintah Daulah Khilafah Islamiyah Turki Usmani.  Abd-ul-Hamid menggantikan saudaranya Sultan Murad V pada 31 Agustus 1876  Pada 1909 Sultan Abd-ul-Hamid II dicopot kekuasaannya melalui kudeta militer, sekaligus memaksanya untuk mengumumkan sistem pemerintahan perwakilan dan membentuk parlemen untuk yang kedua kalinya. Ia diasingkan ke Tesalonika, Yunani selama Perang Dunia I. ia dipindahkan ke Istana Balarbe pada 10 Februari 1918.  Abd-ul-Hamid II meninggal tanpa bisa menyaksikan runtuhnya institusi Negara Khilafah (1924), suatu peristiwa yang dihindari terjadi pada masa pemerintahannya. Ia digantikan oleh saudaranya Sultan Muhammad Reshad (Mehmed V).
28
Mehmed V
 Sultan Mehmed V of the Ottoman Empire.jpg
Sultan Mehmed Resad bergelar Khalifah Muhammad Al Rishad V, lahir 2 November 1844- meninggal 3 Juli 1918,  pada umur 73 tahun) ialah khalifah Turki Usmani  yang memerintah antara 1909-1918.  Ia menduduki Kursi Kekhalifahan setelah penggulingan Khalifah Abdul Hamid II dari tahta pada usia 65 tahun.  Ia belajar 2 tsaqofah, Timur dan Barat. Ia menjadi Khalifah pertama yang memerintah di bawah perjanjian al-MasyruthiyahParty Union Progessdan memiliki tak memiliki kekuasaan mutlak, dan membiarkan jalannya pemerintahan berada pada orang-orang Sekular. Pada masanya terjadi perang Tripolii 1911 antara Ottoman dan orang-orang Libiya melawan Italia kemudian perang Kemerdekaan Eropa Timur/ Perang Balkan I (1912) antara khalifah Ottoman  melawan Nasionalis Yunani, Nasionalis Bulgaria, Nasionalis Serbia, Nasionalis Romania, Nasinalis Bosnian, dan Nasinalia Montenegro.Negara tersebut menuntut Kemerdekaannya, lalu Perang Dunia I (1904-1918) kala Perang Dunia I Khilafah Ottoman berada di blok sentral dengan Jerman melawan sekutu.Beliau adalah Khalifah yang terakhir menyerukan JIHAD kepada kaum Muslimin untuk bangkit melawan Kolonialisme.
29
Mehmed VI
 Sultan Mehmed VI of the Ottoman Empire.jpg
Mehmed IV nama asli Mehmed Vahdettin atau Mehmed Vahideddin, lahir 14 Januari 1861- 16 Mei 1926 ialah khalifah ke-40 Turki Usmani 1918-1922 , Ia juga Khalifah Islam ke-100. Saudara Mehmed Resat V a naik tahta akibat bunuh dirinya Yusuf Izzetin. pewaris tahta. Ia bertahta mulai tanggal 4 Juli 1914 sebagai padishah ke 36. PD I menyebabkan bencana bagi Turki Usmani  Angkatan Inggris telah merampas Bagdhad dan Jerusalem. selama perang dan sebagian besar kekhalifahan akan dibagai-bagikan kepada kuasa Eropa. Dalam Konferensi San Remo pada April 1920, Perancis  telah diberi mandat atas Suriah dan Britaniyah Raya  telah diberi mandat atas Palestina dan Mesopotamia. Pada tanggal 10 Agustus 1920 perwakilan Mehmed menandatangani Persetujuan Sevress, yang mengakui mandat itu, melepaskan kendali Ottoman atas Anatolia dam Izmir.  menghilangkan perluasan Turki dan menghilangkan Hezaj  sebagai negara merdeka.
Kelompok nasionalis Turki (yang dideking pihak Barat) berang dengan penyetujuan Sultan atas permukiman-permukiman tadi. Sebuah pemerintahan baru Majelis Nasional Agung Turki  dipimpin oleh Mustafa Kemal telah terbentuk pada bulan April 1920 berpusat di  Ankara, pada tanggal 23 April pemerintahan Mehmed ditiadakan dan konstitusi sementara disahkan. Keberhasilan kelompok nasionalis membuat kekuasaan Khalifahditiadakan pada tanggal 1 November 1922 dan Mehmed meninggalkan Stanbul menaiki kapal perang Inggris  pada tanggal 17 November menuju Malta untuk eksil, Mehmed kemudian tinggal di  Riviera Italia.
30
Abdul Mejid II
 Portrait Caliph Abdulmecid II.jpg
Abdul Mejid II (juga dieja Abd-ul-Mejid, , Abdülmecit; dalam bahasa arab Abdul Majid. 29 Mei 1868-23 Agustus 1944. menjabat dari 19 November 1922- 3 Maret 1924 ialah khalifah terakhir Turki Usmani khalifah ke-101 sejak Abu Bakar.
Lahir pada 29 Mei 1868 di Istana Dolmabahce di Istanbul (bekas Konstantinopel). dari Sultan Abdul Aziz , Ia dididik secara pribadi. Pada 4 Juli 1914 saudaranya Mehmed IV menjadi Sultan. Menyusul pendepakan sepupunya dari tahta pada 1 November 1922abatan sultan dihapuskan. Namun pada 19 November 1922 ia diangkat sebagai khalifah oleh  Majelis Nasional Turki di Ankara Ia memerintah dari Ankara, pada 24 Novenber 1922, pada 3 Maret 1924 ia diturunkan dan diusir dari Turki bersama dengan sisa keluarganya. Pada 29 Desember 1896 ia menikah buat pertama kalinya di Istana Ortakhoy dengan Shahsuvar Bash  Kadin Effendi (Istanbul 2 Mei 1881- Paris 1945 ) Mereka memiliki seorang putra, Shehzade Ömer Faruk Effend (27 Februari 1898- – 28 Maret 1969).
Pada 18 Juni 1902  ia menikah untuk kedua kalinya di Istana Ortaköy dengan Hair un-nisa,Kadin Effendi (terlahir: Panderma,2 Maret 1876, meninggal 3 September 1936) Mereka memiliki seorang putri Hadice Havriye Ayshe Durrusehvar ( 26 Januari 1914-7 Februari 2006) yang menikah dengan Azam Jah , putra Nizam Hyberabat Terakhir.
Pada 16 April 1912  ia menikah untuk ketiga kalinya di Istana Camica dengan Atiya Mihisti Kadin Effendi (lahir di Adapazari 27 Januari 1892- London, 1964) Ia adalah saudari Kamil Bey.
Pada 21 Maret 1921  ia menikah untuk keempat kalinya di Istana Çamlica dengan Bihruz, Kadin Effendi (lahir Izmir, 24 Mei 1903)
Pada 23 Agustus 1944  Abdul Mejid II meninggal di kediamannya di Boulevard Suchet, Paris IXvle         , Perancis.  Ia dimakamkan di Haram-i-Sharit, Madinah, Arab Saudi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar